Para saudara calon Postulan II dan calon Novis Ordo Saudara Dina Konventual, Provinsi Maria Tak Bernoda – Indonesia, pada Selasa 17 – Sabtu 21 juni 2024, mengikuti retret di Kebun Salak – Marjandi Tongah. Kegiatan ini bertujuan untuk mempersiapkan para saudara untuk melanjutkan panggilannya ke jenjang berikutnya. Retret ini dibuka dengan Ibadat sore bersama di Kapel St. Yohanes Pembaptis.
Adapun tema retret diberikan bagi saudara Postulan tahun ini adalah “Membangun Persaudaraan: Menghayati Panggilan dalam Persaudaraan Fransiskan Konventual”. Retret ini dibawakan oleh Diakon Juan Alfredo Maria Kaban, OFMConv, dan RP. Evan Sembiring, OFMConv. Di hari pertama, Diakon Juan mengajak para saudara untuk berefleksi bersama, bagaimana menjalani dan menghidupi panggilan melalui persaudaraan Ordo Saudara Dina Konventual. Diakon Juan menempatkan St. Fransiskus Assisi sebagai figur utama dalam permenungan retret.
Dihari kedua, Diakon Juan membagi permenungan tentang tiga aspek yang boleh kita temukan dalam santo Fransiskus Assisi.
- Aku:
Individu: setiap manusia adalah unik, tidak terulang, satu dan berbeda dari yang lain. Panggilan Yesus sampai kepada persona, pribadi dalam pusatnya dalam kekedalaman dirinya dan memanggil namanya serta mengundangnya kepada sequela.
- Sosial:
Manusia adalah sosial adanya, yang mana hidup berarti sebagai sebuah kehidupan bersama dan perbuatannya sebagai pribadi terdiri dalam hidup bersama dan pribadi-pribadi lain yang menyebutkan, mengenal dan memanggil namanya. Manusia adalah relasional dan menjadi pribadi yang bertumbuh dan berkembang hanya dalam lingkup relasi interpersonal. Yesus, yang memanggil kelompok Dua Belas Rasul untuk berada dengan-Nya, adalah dasar yang memberi kohesi bagi kelompok sehingga menjadi komunitas persaudaraan, “ranting-ranting pada satu pokok anggur yang unik: Yoh 15: 1-9”.
- Allah:
Allah yang menyejarah. Allah terlibat dalam karya keselamatan manusia dan dunia. Karya ini nyata lewat Puteranya Yesus Kristus. Selanjutnya Yesus memanggil para rasul-Nya untuk membangun persaudaraan, komunitas-komunitas yang membentuk sejarah yang terbagi: Menjadikan dan mewujudnyatakan persaudaraan universal atas kehendak dari Bapa dalam misi Putera dan dalam Roh Kudus.
Dihari ketiga, retret dibagi dua sesi, sesi pertama untuk calon Postulan II dan sesi kedua untuk calon novis. Pada hari ketiga ini RP. Evan hadir membawakan permenungan. Pada sesi pertama RP. Evan membawakan permenungan tentang “Datang dan lihatlah: Berjalan Bersama dalam Formasi Fransiskan Konventual“ RP. Evan menjelaskan bahwa Masa Postulan adalah periode di mana seorang calon secara resmi memulai formasi fransiskannya. Setelah selesai melakukan discernment awal tentang panggilannya, seorang postulan diajak untuk melepaskan diri secara bertahap cara hidup yang lama. Si calon dituntun memperkuat nilai-nilai iman kristen dan menaatinya dengan kesadaran yang bertumbuh dalam pengalaman hidup fransiskan.
Pada sesi kedua bersama calon novis, RP. Evan membawakan permenungan tentang “Masa Novisiat: Masa Khusus Pemuridan” RP. Evan menjelaskan bahwa masa novisiat adalah masa formasi intensif, di bawah bimbingan Magister, seorang novis memperdalam hubungan pribadinya dengan Yesus Kristus dan memilih untuk menyerahkan diri dalam hidup bakti melalui pengenalan akan kaul-kaul religius. Jika kita melihat pengalaman Santo Fransiskus, khususnya pada tahun-tahun pertama pertobatannya, kita dapat menyimpulkan bahwa pengalaman tersebut merupakan waktu yang menentukan untuk menegaskan panggilannya. Masa-masa tersebut mewakili periode di mana dia merasa jatuh cinta dengan Tuhan Yesus.
- Evan juga mengajak semua calon agar terus belajar untuk memurnikan motivasi panggilan diri, agar ke depannya mampu menjadikan diri menjadi saksi kasih cinta Kristus dan menjadi pribadi dewasa serta matang dalam menjawab panggilan Allah. Pemurnian diri ini harus didasari dua hal, yaitu: “Motivasi dan Pertobatan”. Motivasi ini harus berubah dan berkembang ke arah yang lebih matang, sedangkan pertobatan yang harus dilakukan ialah pertobatan yang nyata/real yang membaharui diri secara terus-menerus.
Di akhir pertemuan, pada hari keempat, Diakon mengajak para saudara untuk membuat kesimpulan singkat dari semua materi yang telah dibagikan. Para saudara calon Postulan II dan calon Novis, membuat suatu harapan dan niat selama proses perjalanan panggilan kedepannya, yang disertakan dengan motto panggilan mereka masing-masing. Selanjutnya diadakan aksi nyata, bagian dari permenungan retret, yakni menjaga alam dengan memupuk tanaman yang ada di sekitaran kebun.
Kegiatan retret bagi calon Postulan II dan calon persaudaraan OFMConv ditutup dengan Perayaan Ekaristi bersama di kapel St. Yohanes Pembaptis. Misa dipimpin oleh P. Evan Sembiring, OFMConv., dan, didampingi Diakon Juan Kaban, OFMConv. Dalam homilinya, Diakon Juan berpesan kepada para calon Postulan II dan calon Novis agar menerapkan semua materi yang didapat dalam masa retret dan mengaplikasikannya dalam perjalanan panggilan di tahap yang selanjutnya. Selesai Misa, acara dilanjutkan dengan makan bersama dan sayonara.
Pace e bene!
Sdr. Sevan Rinaldi Sembiring, OFMConv