Pada hari Sabtu, 20 September 2025, sembilan diakon anggota Ordo Saudara Dina Konventual (OFMConv.) ditahbiskan menjadi Imam oleh Uskup Keuskupan Agung Medan, Mgr. Kornelius Sipayung, OFMCap di Gereja Katolik Paroki St. Fransiskus Assisi – Padang Bulan, Medan. Tahbisan Imamat yang dipimpin oleh Uskup Keuskupan Agung Medan, dan sekitar 70 imam konselebran ini dihadiri oleh sekitar 2000 umat beriman. Saudara-saudara yang ditahbiskan menjadi imam tersebut adalah:
- Hyasintus Zulsan Effendi Simatupang, OFMConv (lahir: 24-11-1981; kaul kekal: 01-04-2013; tahbisan diakonat; 14-03-2025; dari Paroki Santo Fransiskus Assisi – Pangaribuan, Keuskupan Sibolga)
- Alexius Ivo Tarigan, OFMConv (lahir: 03-10-1983; kaul kekal: 01-04-2013; tahbisan diakonat: 09-09-2023; dari Paroki St. Yohanes Paulus II – Namo Pecawir, Tuntungan, KAM)
- Satya Graha Maximilianus Ginting, OFMConv (lahir: 01-02-1986; kaul kekal: 14-07-2015; tahbisan diakonat: 12-02-2020; dari Paroki St. Perawan Maria – Kabanjahe, KAM)
- Juan Alfredo Kaban, OFMConv (lahir: 11-12-1994; kaul kekal: 15-04-2023; tahbisan diakonat: 09-09-2023; dari Paroki St. Fransiskus Assisi – Berastagi, KAM)
- Kornelius Anton Kefi, OFMConv (lahir: 12-08-1992; kaul kekal: 15-04-2023; tahbisan diakonat: 14-03-2025; dari Paroki Kristus Raja – Haumeni, Keuskupan Atambua)
- Agustinus Kolo, OFMConv (lahir: 02-04-1996; kaul kekal: 27-04-2024; tahbisan diakonat: 14-03-2025; dari Paroki St. Arnoldus Jansen – Jak, Keuskupan Atambua)
- Ricky Ignasius Siburian, OFMConv (lahir: 22-05-1996; kaul kekal: 15-04-2023; tahbisan diakonat: 14-03-2025; dari Paroki St. Yosef – Lawe Desky, KAM)
- Antonius Son, OFMConv (lahir: 24-05-1996; kaul kekal:15-04-2023; tahbisan diakonat: 14-03-2025; dari Paroki St. Theresia – Kefamenanu, Keuskupan Atambua)
- Aurelius Gustardi, OFMConv (lahir: 09-10-1996; kaul kekal: 15-04-2023; tahbisan diakonat: 14-03-2025; dari Paroki St. Theresia dari Kanak-Kanak Yesus – Lengkuajang, Keuskupan Ruteng)
GLADI RESIK (GR)
Rangkaian acara Tahbisan Imamat tersebut dimulai dari hari Jumat, 19 September 2025 dengan GR yang dipimpin oleh Sdr. Cornelius Trichandra Fajaryanto OFMConv (Ketua Tim Liturgi Provinsi) didampingi oleh Sdr. Andreas Budianto OFMConv bersama semua petugas liturgi, koor, petugas tari persembahan dan 9 diakon yang akan ditahbiskan menjadi imam serta orang tua/keluarga dari setiap diakon dimulai pukul 15.00 WIB. GR ini berlangsung sekitar 3 jam. Sekitar 200 orang hadir dalam GR tersebut. GR ini berguna untuk memantapkan keterampilan acara, mengukur kesiapan dan koordinasi, serta untuk identifikasi dan penyempurnaan.
Panitia hadir dalam GR ini untuk memantapkan persiapan dan koordinasi antar seksi secara keseluruhan. GR berlangsung dengan serius dan asyik dengan memperhatikan berbagai hal terkait Liturgi untuk acara tahbisan esok hari karena Liturgi adalah Perayaan inti dan puncak dari acara tahbisan.
IBADAT SORE MERIAH
Ibadat Sore Meriah dilaksanakan pada pukul 18.30 WIB dipimpin oleh Minister Provinsial, Sdr. Maximilianus Sembiring, OFMConv dengan petugas antifonaris, lektor, dan misdinar dari frater-frater Bitora. Minister atas nama Persaudaraan dan seluruh Panitia Tahbisan Imamat bersyukur dan memohon berkat Tuhan untuk kelancaran acara Tahbisan Imamat untuk esok hari. Sekitar 200 orang hadir dalam ibadat sore ini: semua yang ikut GR, saudara-saudara Dina Konventual dan biarawan/biarawati lain bersama dengan umat beriman.
Dalam renungan yang disampaikan oleh Minister berdasarkan bacaan singkat Rm 8:1-2, Minister mengingatkan 9 saudara yang akan ditahbiskan dan semua yang hadir agar selalu bersatu padu dengan Kristus dan mengikuti tuntunan Roh Kudus, baik dalam hidup Persaudaraan maupun dalam karya dan pelayanan “sebab hukum Roh yang menghidupkan dan memerdekakan kita dalam Kristus”. Dalam ibadat sore ini juga Minister memberkati Kasula untuk imam baru dan peralatan Liturgi yang akan digunakan untuk acara Tahbisan Imamat esok harinya.
Setelah ibadah, semua petugas liturgi yang ikut GR makan bersama di basement Pastoran St. Fransiskus Assisi – Padang Bulan. Persiapan dan energi sudah memadai untuk acara esok harinya.
PERAYAAN EKARISTI – TAHBISAN IMAMAT
Sabtu, 20/09/’25 – Perayaan Ekaristi dipimpin oleh Mgr. Kornelius, didampingi Minister Provinsial Ordo Saudara Dina Konventual (OFMConv.) Provinsi Maria Tak Bernoda- Indonesia, RP. Maximilianus K. Sembiring, OFMConv., sebagai diakon adalah Diakon Agung Bathara Sembiring,OFMConv, RP. Cornelius Trichandra Fajaryanto, OFMConv dan RP Andreas Budianto, OFMConv sebagai seremonialis, dan bersama sekitar 60 imam konselebran dan beberapa diakon. Sekitar 2000 umat beriman hadir dalam Perayaan Ekaristi ini, termasuk biarawan/biarawati dari berbagai tarekat dan tamu undangan.
Tema Tahbisan Imamat ini adalah “Gembala yang Baik” berdasarkan perikop Injil Yohanes 10:11-18, Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya” (Yoh 10:11).
Dalam homilinya, Bapa Uskup memulai dengan pernyataan bahwa Tahbisan Imamat adalah rahmat besar bagi seluruh Gereja, bukan hanya untuk Persaudaraan dan keluarga. Tahbisan ini menjadi tanda bahwa Allah setia, Ia tidak pernah meninggalkan umatNya dengan mengutus gembala untuk memimpin dan menuntun umatNya, Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya” (Yoh 10:11). 
Bapa Uskup mengingatkan agar gembala mencintai kawanan lebih dari mencintai diri sendiri sekaligus mengingatkan perbedaan antara gembala palsu dan gembala yang baik. Imamat bukanlah jalan mencari kehormatan pribadi melainkan jalan pengorbanan dan pelayanan. “Seorang gembala harus berbau domba” (Paus Fransiskus) artinya gembala harus berbaur dengan dombanya dengan tetap setia dalam doa yang berakar pada realistas. Tugas imam menyampaikan permohonan, harapan, keluh kesah, keprihatinan, suka duka umat kepada Allah maka imam perlu mendengarkan umat Allah dan dekat dengan umat Allah sehingga doa berakar pada realitas. “Hati melekat pada Allah dalam doa tetapi hati melekat pada umat dalam kepekaan.
Imam sejati bukan pejabat yang duduk nyaman melainkan sahabat yang berjalan bersama, sinodalitas. Bapa Uskup juga mengingatkan agar para imam selalu berkorban dan memberi diri khususnya dalam tantangan zaman ini. Umat adalah saudara/i bukan obyek, jangan mengorbankan umat demi kepentingan sendiri. Beliau juga mengingatkan agar para imam jangan bermental orang upahan. Untuk melaksanakan semua itu, kita memiliki para kudus yang menjadi teladan kita.
Sebagai contoh, St. Yohanes Maria Viaenney, yang rela menderita demi umatnya, rela mendengarkan pengakuan dosa umat berjam-jam. St. Ignatius Loyola mengingatkan para imam: “cinta itu harus lebih tampak dalam perbuatan daripada kata-kata.” Untuk 9 imam baru, Bapa Uskup mengingatkan bahwa imam dipanggil untuk mencintai kawanan lebih dari mencintai diri sendiri. Bapa Uskup berpesan agar para imam mengenal domba dan berjalan bersama, mewartakan harapan di tengah umat dengan kasih dan setia. Kepada para imam yang hadir, Bapa Uskup berpesan agar imam-imam menjadi gembala yang sejari. Kepada umat diminta dukungan agar seluruh umat selalu mendukung para imam. Inilah cara berjalan bersama, tidak selalu harus di depan tetapi juga di tengah dan di belakang. Semoga 9 imam baru yang ditahbiskan hari ini sungguh menjadi gembala sejati. Kita berdoa: “Tuhan, jadikanlah imam-imamMu ini gembala yang hatinya melekat padaMu dan telinganya melekat pada umatMu dan hidupnya menjadi tanda kasihMu di dunia ini. Amin.”
Liturgi berlangsung dengan agung, indah dan layak. Petugas-petugas Liturgi bertugas dengan baik. Seluruh Liturgi berlangsung secara tertib dan teratur seperti yang telah dipersiapkan.
KATA SAMBUTAN
Setelah doa penutup dan sebelum berkat penutup, disampaikan kata-kata sambutan dari Panitia, orang tua/keluarga imam baru, imam baru, Minister Provinsial dan Amanah dari Bapa Uskup ,dipandu oleh Sekretaris Provinsi.
Beli salak ke Pasar Melati
Jangan lupa belilah juga roti
Imam baru ditahbiskan hari ini
Mari kita rayakan dengan senang hati
Ketua Panita mengucapkan syukur kepada Tuhan seraya menyambut dengan sukacita atas terlaksananya Tahbisan Imamat dengan baik dan mengucapkan selamat melayani bagi imam baru. Ketua Panitia juga mengucapkan terima kasih kepada Bapa Uskup, Ordo Saudara Dina Konventual, Keluarga imam baru, seluruh jajaran panitia, seluruh umat yang hadir serta menyambut semua yang datang untuk acara resepsi setelah misa.
Makan ketupat pake santan
Ditemani rendang bikin kenyang
Trima kasih kepada Panita yang menawan
Semoga selalu dipenuhi berkat Tuhan.
Kata sambutan mewakili keluarga imam baru disampaikan oleh keluarga abang kandung P. Kornel Kefi. Keluarga berbangga menyaksikan putra-putra mereka ditahbiskan menjadi imam, langkah baru memulai tugas pelayanan imamat mereka. Keluarga memohon doa bagi imam baru agar tetap setia. Keluarga menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bapa Uskup, Minister Provinsial dan Definitorium, Panitia, pastor paroki, dan semua pihak yang telah bekerja dengan baik untuk acara Tahbisan Imamat. Keluarga merasa disambut dengan baik dan merasa bangga. Sambutan keluarga ini ditutup dengan ucapan selamat kepada 9 imam baru dengan harapan supaya selalu melayani dengan baik dan setia.
Jalan ke padang berdua-dua
Anak domba bermain ria
Orang tua imam luar bisa
Senyumnya damai, hati bahagia.
Kata sambutan 9 imam baru diwakili oleh RP. Hyasintus Zulsan Effendi Simatupang OFMConv. RP. Zulsan bersyukur kepada Tuhan dan berterima kasih kepada Bapa Uskup, Minister Provinsial dan Definitorium, Persaudaraan OFMConv, Panitia, pastor-pastor paroki tempat karya dan pastor-pastor paroki asal, para Guardian masing-masing, seluruh umat dan semua pihak yang telah bekerja dengan baik untuk acara Tahbisan Imamat. Secara khusus diucapkan trima kasih kepada P. Longinus Judung OFMConv yang selalu dengan sepenuh hati melaksanakan tugas pembinaan bagi 9 imam baru. P. Zulsan dengan bertitik tolak dari motto Tahun Yubileum “Pengharapan tidak mengecewakan” secara khus mengucapkan trima kasih kepada orang tua yang selalu mendukung dan mendoakan dengan penuh harapan. P. Zulsan juga menyampaikan dengan membiarkan diri dibakar Sabda Allah setiap hari berjanji untuk selalu bersedia melayani segiat-giatnya, menjaga rahmat tahbisan imamat, dan menyucikan hati karena dari sanalah mengalir sukacita Injili untuk dibagikan kepada seluruh umat beriman. Ia melanjutkan bahwa imam baru bertugas melayani umat, bukan mendirikan kemah di puncak gunung Tabor melainkah turun ke lembah untuk melayani umat sampai ke akar rumput. P. Zulsan menutup sambutannya dengan pantun: Ikan hiu makan daun ubi, I love you bertubi-tubi.
Jalan bersembilan naik kereta
Semua pake jubah abu-abu yang sama
Imam baru kalau homili janganlah lama-lama
Nanti umat bingung: ini misa atau drama?
Minister Provinsial RP. Maximilianus K. Sembiring OFMConv dalam sambutannya menyampaikan syukur kepada Tuhan karena kasih dan penyelenggaraanNya yang penuh rahmat, atas rahmat tahbisan imamat, Gereja semeseta dianugerahi 9 imam baru sebagai tanda bahwa Allah tidak pernah meninggalkan umatNya melainkan senantiasa mengutus gembala baru untuk melayani Gereja.Tahbisan ini adalah pesta iman. Kita melihat kasih Allah bekerja dalam hidup 9 imam baru dalam perjalanan panggilan, dalam proses pendidikan dan pembinaan serta pendampingan hingga pada momen tahbisan imamat hari ini. Atas nama Ordo Saudara Konventual (OFMConv.) Provinsi Maria Tak Bernoda – Indonesia, Minister Provinsial menyampaikan terima kasih kepada semua pihak: kepada Bapa Uskup yang berkenan untuk setuju untuk mentahbisakan 9 imam baru, kepada seluruh formator/pembina yang telah menanmkan semangat kesetiaan untuk hidup sebagai religious dan imam, kepada orang tua yang telah melahirkan dan mendidik serta menumbuhkan benih panggilan dalam diri 9 imam baru dan semoga orang tua selalu dipenuhi berkat berlimpah dari Tuhan, dan kepada seluruh umat yang mendukung dengan doa, tenaga dan kasih demi terlaksananya tahbisan imamat ini, kepada Panita yang telah bekerja yang sangat baik. Kepada 9 imam baru, Tahbisan ini adalah awal perjalanan pelayanan sebagai imam dlaam Gereja dan Perasaudaraan . Semoga tahbisan ini menjadi rahmat besar untuk semakin setia dan teguh sebagai saksi Kristus dan pewarta damai sepert Bapa Serafik St. Fransiskus Assisi. Minister meminta agar semua pihak agar terus mendoakan 9 imam baru agar menjadi tanda kasih Kristus, Sang Imam Agung bagi dunia.
Mentari sore indah bercahaya
Burung kembali ke sarang damai
Selamat bertugas kepada imam-imam tercinta
Gereja bersyukur sepanjang zaman
Pada kesempatan ini juga Minister mengumumkan Penempatan/Penugasan bagi 9 imam baru:
- Hyasintus Zulsan Effendi Simatupang, OFMConv ditempatkan di Kuasi Paroki St. Maximilianus Kolbe – Sipintuangin sebagai Vikaris Parokial.
- Alexius Ivo Tarigan, OFMConv ditempatkan di Biara St. Antonius Padua – Sasi, Kefamenanu sebagai Pastor Rekan di Paroki St. Antonius Padua – Sasi, Kefamenanu.
- Satya Graha Maximilianus Ginting, OFMConv ditempatkan di Skolastikat/Biara St. Bonaventura – Sinaksak sebagai Formator.
- Juan Alfredo Kaban, OFMConv ditempatkan di Kuasi Paroki St. Bonaventura – Saran Padang sebagai Vikaris Parokial.
- Kornelius Anton Kefi, OFMConv ditempatkan di Biara St. Katarina – Tiga Juhar dengan tugas Pelayanan Kategorial Ordo dan Dosen STP.
- Agustinus Kolo, OFMConv ditempatkan di Unit Paroki Hati Kudus Yesus – Sukoharjo, Lampung sebagai Pastor Rekan.
- Ricky Ignasius Siburian, OFMConv ditempatkan di Biara Sang Penebus – Bandar Baru dengan tugas pelayanan kategorial Ordo dan Dosen STP.
- Antonius Son, OFMConv ditempatkan di Biara St. Yosef – Delitua sebagai Staf Sekretariat Provinsi dan Dosen STP.
- Aurelius Gustardi, OFMConv ditempatkan di Biara St. Antonius Padua – Sasi, Kefamenanu dengan tugas kategorial Orod dan sebagai pastor Rekan di Paroki St. Antonius Padua – Sasi, Kefamenanu.
Naik perahu ke pulau Bali
Bawa tas isi pakaian rapi
Bapa Uskup trima kasih sekali
Sembilan imam baru siap melayani
Amanah Bapa Uskup diawali dengan ucapan selamat kepada 9 imam baru. Bapa Uskup mengamanatkan 9 imam baru agar menjadi imam yang setia tetapi juga berbuah dan jadilah gembala yang sejati, gembala yang lebih mengutamakan umat Allah dari dirinya sendiri, selalu setia dalam tugas dan siap bekerja dan berkorban demi tugas pelayanan.
Bapa Uskup kemudian memberikan facultatis ordinis dan facultatis iurisdictionis kepada 9 imam baru melalui Kanselarius KAM, RP Adrianus Sembiring OFMCap. Facultatis ordinis adalah kuasa yang melekat pada tahbisan imamat itu sendiri. Kuasa ini diberikan secara permanen melalui Sakramen Tahbisan dan tidak bisa dicabut; namun pelaksanaannya bisa dibatasi oleh hukum. Jadi, ini adalah kuasa “sacra potestas” yang berasal dari tahbisan. Facultatis iurisdictionis adalah kuasa yang tidak datang dari tahbisan, tetapi dari penugasan hukum Gereja (otoritas gerejawi seperti Keuskupan) kepada mereka yang ditempatkan di Keuskupan setempat. Kuasa ini bisa diberikan atau dicabut oleh otoritas (misalnya, Paus, Uskup, atau Pemimpin Ordo yang berwenang). Jadi, sifatnya lebih administratif dan yuridis.
Ke ladang jagung bawa keranjang
Pulang sore bawa rambutan
Tahbisan imam itu jalan panjang
Bukan untuk gaya tapi untuk pengorbanan
BERKAT PENUTUP
Sembilan imam baru kemudian memberikan berkat pertama bagi orang tua masing. Lalu kemudian berkat penutup dan acara foto bersama.
RESEPSI DAN SYUKURAN
Setelah Perayaan Ekaristi – Tahbisan Imamat, acara dilanjutkan dengan resepsi dan hiburan yang diawali dengan penyambutan 9 imam baru dengan tarian daerah (Karo, Toba, Flores, Timor) yang dihantar ke tempat resepsi dan dilanjutkan acara Perasudaraan Ordo Saudara Dina Konventual dengan bernyanyi dan menari bersama umat sebagai tanda syukur dan sukacita. Kemudian dilanjutkan dengan makan siang bersama dan aneka hiburan. Acara resepsi dan hiburan berlangsung dengan penuh sukacita dari berbagai grup dan budaya.
Suasana penuh sukacita selama Resepsi dan Hiburan. Selamat melayani bagi 9 imam baru sebagai tanda kehadiran kasih setia Tuhan. Jadilah gembala yang baik. Tuhan memberkati kita semua!
Pace e bene!