Anggaran Dasar adalah fondasi, dasar dari hidup komunitas yang taat kepada Gereja yang disahkan oleh Gereja dan melayani Gereja. Kehadiran keluarga Fransiskan dengan seluruh anggotanya di semua Ordo, Kongregasi, Institut bermula dan berakar pada Anggaran Dasar yang telah disahkan oleh Gereja. Tahun 2023 ini keluarga fransiskan seluruh dunia, selain merayakan 800 tahun natal santo Fransiskus Assisi di Greccio, juga merayakan perayaan hidup dari il Poverello (Si Miskin) dari Assisi dan keluarganya, yakni 800 tahun anggaran dasar dengan bula (AngBul) yang mengkonfirmasi secara definitif anggaran dasar Fransiskan pada tanggal 29 november 1223. Peristiwa berahmat 800 tahun perjalanan anggaran dasar santo Fransiskus yang diteguhkan dengan bula oleh Gereja melalui paus Honorius III. Perayaan Yubileum adalah kesempatan baik untuk pembaharuan hidup terus-menerus para pengikut santo Fransiskus Assisi yang tersebar di seluruh dunia dan juga bagi setiap orang yang terinspirasi dari hidup, pertobatan dan karya santo Fransiskus Assisi.
Sebuah pohon yang subur selama 800 tahun
Agggaran dasar saudara-saudara dina (Regola bollata), telah memberi nutrisi, selama 8 abad sejarah ribuan saudara-saudara fransiskan dan telah menjadi ispirasi bagi banyak Anggaran Dasar Institut religius baik pria dan wanita sesudahnya. Kehadirannya membangun satu dari ribuan batu yang lebih penting dalam hidup dan dalam spiritualitas kristiani. Hari ini anggaran dasar telah di profesikan kira-kira 30.000 saudara: dimana 25.000 adalah pontifikal (OFM, OFMCap, OFMConv) dan ribuan lainnya dalam jenjang keuskupan. Dari anggaran dasar dengan bula ini terinspirasi sekitar 400 Institusi Apostolik (pria dan wanita yakni TOR: Ordo ketiga regolar, para suster dan bruder/frater).
Demikian juga Klara dari Assisi, yang telah menerima melalu surat dan telah membuatnya menjadi model bagi para wanita yang mengabdikan diri pada hidup kontemplatif: hari ini mereka adalah para suster Klaris (OSC: Ordo santa Klara dan pembaharu setelahnya) yang semuanya kira-kira 20.000, juga Ordo fransiskan sekular (OFS) yang hari ini kira-kira berjumlah lebih dari satu juta dimana anggaran dasar baru mereka mengambil prinsip-prinsip dasar dari anggaran dasar dengan bula (AngBul) santo Fransiskus Assisi. Buah yang lebih original, matang dan manis dari anggaran dasar hidup yang telah membentuk ribuan orang kudus, santo-santa, beato/beata, venerabili, juga di jaman kita ini, dimana dari pohon ini mereka menerima makanan dan darinya kekudusan dirayakan juga dalam perayaan resmi Gereja.
Perjalanan Anggaran Dasar St. Fransiskus Assisi
Anggaran Dasar awal (proto regola) Santo Fransiskus Assisi adalah perikop Injil yang singkat. Peraturan hidup awal ini disahkan secara verbal oleh paus Inosensius III pada musim semi tahun 1209. Fransiskus dan pengikut pertama yang pada waktu itu kira-kira berjumlah 12 pergi ke Roma memohon pengesahan dari paus. Awalnya paus tidak menerima permohonan mereka karena dianggap dasar hidup mereka terlalu keras dan sulit untuk diaplikasikan. Namun malam itu paus bermimpi dan dalam mimpi itu tampak Fransiskus sedang menopang gereja santo Yohanes Lateran yang hampir roboh namun tetap berdiri kokoh karena ditopang oleh Fransiskus. Keesokan harinya paus meminta untuk memanggil Fransiskus dan para pengikutnya lalu mengesahkan peraturan hidup mereka secara verbal untuk berkotbah dan mewartakan pertobatan terutama melalui hidup yang miskin dan sederhana. Selanjutnya peraturan hidup ini diperbaharui dan dielaborasi di tahun-tahun berikutnya menjadi anggaran dasar yang kelak diteguhkan dengan bula.
Anggaran dasar sebagaimana membawa nama Fransiskus, ini adalah buah dari pekerjaan yang panjang dan lama: semua persaudaraan berpartisipasi dalam penyusunan anggaran dasar ini. Bukan hanya berbicara tentang teks yang hanya “yuridis” tetapi memuat semua bentuk hidup saudara-saudara dina. Anggaran ini telah dibahas dan diterima dalam kapitel Pentekosta tahun 1221 di Assisi, Porziuncola. Hanya saja apa yang telah dihasilkan dalam kapitel ini tidak pernah mendapat peneguhan dari Paus.
Anggaran dasar tanpa bula (AngTBul): terdiri dari 24 bab yang memuat terutama teks-teks injil sedikit norma yang Fransiskus hadirkan kepada Paus Inosensius III (1216) dan paus Honorius III (1221) sekalipun tidak pernah secara resmi disahkan. Teks-teks injii telah disisipkan oleh saudara Cesario dari Spira (Spenser) atas permintaan Fransiskus
Informasi-informasi apa yang kita dapatkan dari anggaran dasar tanpa bula (AngTBul)?
1. Masalah-masalah dalam persaudaraan yang baru lahir ini: berbicara tentang kapitel setiap semester atau tahunan.
2. Kehidupan Rohani/ spiritual para saudara
3. Undangan untuk memberi kesaksian yang nyata: misi,
4. Kerendahan hati, kemiskinan, kegembiraan.
5. Kesaksian akan Allah yang utama “Primato di Dio”.
6. Suka cita karena memiliki Allah yang tertinggi dan maha baik
Anggaran dasar tanpa bula ini kemudian mendapat pembaharuan dan disahkan oleh paus Honorius III pada 29 november 1223. Lahir dari kerinduan para saudara untuk memiliki satu anggaran dasar yang lebih singkat, persaudaraan semakin meluas dan membutuhkan norma yang tertentu untuk mengatur kehidupan bersama. Fransiskus tidak menuliskannya sendiri: beberapa saudara yang ahli dalam hukum kanonik membantu dalam penyusunannya. Anggaran dasar dengan bula ditulis oleh Fransiskus pada musim semi tahun 1223 di Fonte Colombo berkolaborasi dengan saudara Leone dan saudara Bonizio juga mendapat bantuan dari pihak kepausan lewat kardinal Hugolino sebagai pengawas dan pelindung Ordo.
Anggaran dasar dengan bula ada 12 bab (setengah dari anggaran aasar tanpa bula) dan semuanya sangat singkat. Yang pertama (anggaran dasar tanpa bula) lebih spiritual, memberi spasi kepada fantasi dan penerangan oleh Roh sementara yang kedua (anggaran dasar dengan bula) lebih yuridis dan hampir hilang semua teks injil.
Informasi-informasi apa yang kita dapatkan dari anggaran dasar dengan bula:
1. Aturan hukum yang sudah tentu (AngBul)
2. Keringanan akan ketaatan.
3. Roh Fransiskus masih hadir dalam AngBul (masih ada kata-kata seperti: saya meminta, saya menasihati, saya memohon (“comando”, “esorto”, “scongiuro”)
Metodologi Fransiskus Assisi
Sebagaimana yang telah disampaikan sebelumnya bahwa orang kudus dari Assisi telah menuliskan “bentuk hidupnya “forma di vita” bagi saudara-saudara (disebut Regola) paling ada dalam tiga waktu yang berbeda. Pada permulaan, yakni Ketika datang saudara-saudara pertama sekitar tahun 1209, sebagaimana disebut sebagai protoregola (anggaran dasar awal) yang disahkan oleh Paus Innosensius III secara verbal. Protoregola ini telah dikembangkan oleh Fransiskus sendiri, membuatnya semakin kaya pada tahun 1221, dalam anggaran dasar tanpa bula (AngTBul): demikian namanya ketika dihadirkan kepada kepausan untuk menerima pengesahan. Revisi definitif kemudian diserahkan kepada paus Honorius III yang mengkonfirmasi pada tahun 1223: dan inilah anggaran dasar dengan bula yang kita rayakan yubileum 800 tahun.
Perjalanan redaksi yang berbeda menjadi sebuah keharusan sebab anggaran dasar fransiskan berevolusi, bagi sebuah keluarga yang terus-menerus bertumbuh, dimana intusisi-intuisi itu bukanlah dituliskan di atas sebuah meja, tetapi adala buah dari evolusi bagi sebuah keluarga yang terus berkembang dalam intuisi-intuisi dengannya Tuhan sendiri telah menuntun sejak dari semula, hidup dari Si Miskin dari Assisi atas sebuah perjalanan yang semuanya baru.
Di samping evolusi ini, baik Fransiskus maupun Takhta suci berbicara selalu akan satu anggaran dasar (Regola) yang unik yang telah disahkan oleh Inosensius III dan kemudian diteguhkan dengan bula oleh paus Honorius III. Giacomo da Vitry (saksi dari luar, yakni yang bukan fransiskan dan untuk itu lebih terpercaya), adalah satu dari beberapa kesaksian yang lebih antik tentang cara mengatur dari pihak Santo Fransiskus dan keluarga religiusnya. Giacomo Dipanggil dari Perancis untuk dikonsakrasi sebagai uskup, Imam. Giacomo sampai ke Perugia pada bulan juli 1216. Di sini terdengar pembicaraan tentang saudara-saudara: “ … mereka dipanggil saudara-saudara dina… para pria yang ada dalam “religione” datang satu kali dalam setahun di tempat yang telah ditetapkan untuk menyenangkan Tuhan dan makan bersama, menggali kembali dari pertemuan-pertemuan ini kebaikan-kebaikan yang berlimpah. Di sini mereka memanfaatkan nasihat dari pribadi yang ahli, membentuk dan mempromulgasikan peraturan-peraturan yang kudus yang akan diserahkan kepada paus untuk pengesahan. Setelah semuanya itu, mereka saling berpisah untuk sepanjang tahun dan menyebar di daerah Lombardia, Toscana, Puglia dan Sisilia…”(FF 2205-2208, FF 2269).
Surat kepada seorang minister, ditulis oleh Fransiskus sendiri, adalah satu kesaksian langsung tentang bagaimana mengatur/menysusun dari tangan Fransiskus Assisi:” pada sebuah bab, kemudian, bahwa terdapat dalam anggaran dasar {….}, dengan bantuan Tuhan pada kapitel pentekosta, dengan nasihat saudara-saudara, kita akan lakukan satu hal demikian […]” (FF237).
Saudara Fransiskus, dalam menetapkan yang tertulis sungguh terinspirasi murni dari Tuhan, sehingga bertahan dan valid bagi semua saudara-saudara, bagi setiap waktu, bagi setiap masa yang dibantu melalui kapitel-kapitel (assemblea) dan dari saudara-saudara yang ahli. Assemblea (pertemuan) memformulasikan dan mempromulgasikan dalam kapitel 1221 selanjutnya diserahkan kepada paus untuk mendapat pengesahan. Metodologi ini adalah valid baik bagi anggaran dasar yang benar dan sungguh, bahwa sebagai mana yang telah dikatakan dalam konstitusi sebagai aplikasi dari anggaran dasar. Harus dijaga masa sekarang, tetapi bahwa sementara penyusunan anggaran dasar menjadi definitif dengan bula pontifikal pada 29 november 1223 solet annuere (FF 73/a-2716), legislasi secara aktif berkembang dari kapitel ke kapitel sampai pada hari ini.
Injil: sebagai dasar hidup
Setelah pengalaman perutusan dari salib san Damiano memperbaiki rumah Tuhan, hanya Injil menjadi dasar dan tuntunan Si Miskin dari Assisi: maka mulailah demikian ia dituntun untuk hidup sebagai pentobat (sebagai eremit) dibawah tuntunan uskup Assisi, melakukan doa, bekerja, melayani orang-orang kusta.
Dari Injil inilah ia kemudian mengalami perubahan untuk menjadi rasul Kristus yang miskin dan tersalib. Panggilan untuk membaharui dunia yang rusak lewat mengikuti Kristus: Sequela Christi. Ini kita temukan juga dalam Anggaran dasar tanpa bula (FF 4):” Jika kamu ingin sempurna, pergilah, jula seluruh yang kau miliki dan berikanlah kepada orang-orang miskin dan kamu akan memperoleh harta di surga (Mat 19:21) dan kemudian datanglah dan ikutlah aku (Mat 16:24); dan “Jika seseorang ingin mengikuti aku, menyangkal diri, memikul salib dan mengikuti aku (Luk 14:26), dan lagi: “Jika seseorang ingin mengikut aku dan tidak membenci bapa, ibu, istri dan anak-anak, saudara dan saudari dan juga dirinya sendiri tidak dapat menjadi muridku (Mat 19:29; Mrk 10:29). Dan “Siapa yang telah meninggalkan ayah atau ibu atau isteri atau anak-anak, rumah, atau ladang karena kasih, dia akan memperoleh seratus kali lipat dan hidup yang kekal (Luk 18:29)”.
Sementara memperbaiki tembok di beberapa gereja, Fransiskus bertanya apa yang sungguh menjadi makna dari “memperbaiki rumahku” yang dimohonkan dari salib san Damiano. Thomas dari Celano dalam biografi yang pertama, mengatakan kepada kita bahwa Kristus sendiri telah bertemu dengannya untuk membuka horison yang lebih luas: “suatu hari, dimana dalam gereja Porziuncola dibajakan perikop Injil yang mengacu kepada mandat kepada para rasul untuk berkotbah. Sang Kudus, yang telah sebelumnya mengintuisikan hanya rasa secara umum, setelah perayaan ekaristi, memohon kepada imam untuk menjelaskannya. Imam menerangkan bagian per bagian, dan Fransiskus, mendengar bahwa para rasul Kristus tidak harus memiliki emas, perak, uang, juga tidak membawa roti, ikat pinggang, tongkat untuk perjalanan, juga tidak memiliki kasut, dan dua jubah, tetapi hanya berkotbah akan Kerajaan Allah dan pertobatan, setelahnya bersukacita dalam Roh Kudus, mengatakan: “inilah yang kuinginkan, yang kumintakan, yang kudambakan untuk melakukannya dengan segenap hati” (FF 356)”.
Di sini telah ada semua elemen-elemen yang akan menjadi latar belakang setiap langkah bagi anggaran dasar Fransiskan ke depan: mendengar Injil, konfirmasi dari pihak Gereja bagi satu pemahaman yang benar, pilihan atas kedinaan (hidup tanpa milik), isi dari pewartaan (Kerajaan Allah dan pertobatan), afirmasi yang tegas dari sebuah pilihan dasar (voglio…chiedo….desidero…. aku ingin, aku mohon, aku berhasrat).
Demikian juga Tomas Celano sendiri telah mengatakan bahwa Fransiskua haus akan sequela Christi dan pada Injil, yang telah menemani seluruh hidup Si Miskin: “aspirasi yang lebih tinggi, hasratnya yang dominan, kehendaknya yang lebih tegas adalah melaksanakan dengan sempurna dan selalu Injil kudus” dan mengikutinya dengan setia dengan seluruh kesiapsediaan, dengan seluruh tugas, dengan seluruh jiwa, dan hati doktin dan contoh-contoh Tuhan kita Yesus Kristus” (FF 466).
Injil: dasar sebuah “Persaudaraan”
Sampai disini (kita berada pada awal dari kehidupan baru Fransiskus) berbicara akan inspirasi dan pilihan-pilihan yang sangat personal, sangat bertentangan dari keluarga dan dari semua penduduk Assisi. Tetapi dalam rentang waktu yang singkat hidup yang radikal akan Injil ini mempengaruhi banyak orang. Fransiskus kemudian diikuti oleh teman-teman pertama yang memohonkan kepadanya untuk hidup sepertinya. Sebagaimana yang dihidupi oleh Fransiskus. Fransiskus menjadi takut! Seperti dia? Tidak! Tetapi seturut Injil sebagaimana telah diindikasikan kepadanya untuk dihidupi!
Dia membuka beberapa kali buku Injil untuk memohon kepada Kristus sendiri jawabannya. Dengan cara ini dihilangkan pandangan-pandangan dari dirinya sendiri untuk berorientasi kepada Injil. Dan jika sampai hari ini dia telah menghidupi yang telah diusulkan untuk dihidupi seturut kehendak Tuhan. Maka sungguh perikop-perikop ini yang senantiasa memberi nutrisi bagi kelompok persaudaraan pertama.
Santo Bonaventura mengatakan kepada kita bahwa Tuhan sendiri “ semangat (Fransiskus) dalam usulan ini melalui satu pewahyuan….. Tampak olehnya, ia mengumpulkan repih-repih kecil roti dari tanah dan harus membagi-bagikan itu kepada banyak saudara yang kelaparan dan mengelilinginya. Karena ia takut mebagi-bagikan repih-repih yang amat kecil itu, kalau-kalau terlepas dari tangannya, maka suara dari atas berkata kepadanya: “ Fransiskus, buatlah satu hosti dari sekalian repih itu dan bagikanlah kepada orang yang hendak memakannya” (FF 1082)” dan suara yang sama, mengatakan kepada kita oleh Thomas dari Celano, menambahkan: “Fransiskus, pada tengah malam kata-katanya yang terakhir adalah kata-kata Injil, Hosti adalah Regola……(FF 799)”.
Inilah rasa tanggung jawab (karitas yang benar) menuju kelompok yang dipercayakan oleh Tuhan bahwa didorong oleh Si Miskin untuk menyusun satu gambar sebagai referensi bagi semua: “ melihat bahwa jumlah saudara-saudara pelan-pelan bertumbuh, pelayan Kristus (Fransiskus) menulis bagi dirinya sendiri dan bagi saudara-saudaranya dengan kata-kata sederhana, satu bentuk hidup, dengan mana, menempatkan dasar yang penting melaksanakan Injil Suci, menyisipkan sedikit hal-hal lain, yang tampaknya penting bagi hidup dengan cara seragam” (FF 1061).
Fransiskus sendiri, lebih lambat, saat menjelang ajal, mengingat peristiwa berahmat dan krusial dari kehadiran saudara-saudara pertama, dikatakan dalam wasiatnya: “dan setelah Tuhan memberi aku sejumlah saudara, tidak seorangpun menunjukkan kepadaku apa yang harus akau perbuat; namun yang maha tinggi sendiri mewahyukan kepadaku bahwa aku aharus hidup menurut bentuk Injil suci. Dan aku dengan sedikit kata dan secara sederhana menuliskannya, dan tuan Paus mengesahkannya” (FF 116).
Injil: di awal dan di akhir Anggaran Dasar
Menurut Fransiskus, seharusnya tidak ada diskusi mengenai komitmen masing-masing saudara untuk menghayati Injil seutuhnya. Akan tetapi, saat-saat ketegangan terjadi ketika para ‘saudara minister’ (yakni beberapa pemimpin) dalam beberapa diskusi yang biasanya diadakan pada pertemuan tahunan, berani menghapus beberapa kutipan Injil dari Anggaran Dasar… karena itu terlalu berat.
Tanggapan Si miskin (Poverello) dilaporkan kepada kita oleh Legenda Perugia «Para minister, meskipun mengetahui bahwa menurut anggaran dasar mereka diwajibkan untuk menaati Injil, bab tersebut dihapus darinya yang berbunyi: “Kamu tidak boleh membawa apa pun dalam perjalanan ” (Luk 9, 3); menipu diri mereka sendiri bahwa mereka tidak diharuskan untuk mengamati kesempurnaan injili. Fransiskus, yang mengetahui penindasan ini berkat Roh Kudus, berkata di hadapan beberapa saudara: “Para saudara percaya bahwa mereka menipu Tuhan dan saya. Nah, supaya saudara-saudara sekalian mengetahui dan mengetahui bahwa mereka wajib menaati kesempurnaan Injil yang kudus, saya ingin di awal dan di akhir anggaran dasar ini tertulis bahwa para saudara wajib menaati Injil yang kudus, Tuhan kita Yesus Kristus…”” (FF 1622).
Dan sungguh Poverello benar-benar menepati janjinya: baik dalam bab pertama maupun terakhir dari anggaran dasar dengan bula (Regola Bollata) kita menemukan referensi yang mengikat tentang kehidupan para saudara pada Injil Suci.Bab pertama dimulai dengan mengatakan: «Aturan dan kehidupan Saudara Dina adalah menaati Injil suci Tuhan kita Yesus Kristus» (AngBul, I,1; FF 75). Bab dua belas, yang terakhir, diakhiri dengan mengatakan: “…supaya kami dapat menaati […] Injil suci Tuhan kita Yesus Kristus, seperti yang kami janjikan” (AngBul XII,4; FF 109).
Hidup seturut Injil
Saudara Fransiskus menggunakan terminologi Injil sebagai buku kehidupan, baik buku perjanjian baru juga perjanjian lama, termasuk ke-4 Injil dan juga yang lain dalam perjanjian baru: dan ini berbeda dengan beberapa kelompok eretik pada masa itu yang menolak seluruhnya atau sebagian dari buku Ilahi (sebagaimana Si Miskin mengindikasikan sebagai Kitab Suci, terdapat dalam Petuah VII-FF 156).
Dalam beberapa tulisan Fransiskus dan Klara terdapat ribuan kutipan, baik langsung maupun tidak langsung, dari Kitab Suci. Hanya tersisa tulisan santo Fransiskus, Matius dikutip sebanyak 77 kali; Markus 18 kali; Lukas 46 kali; Yohanes 35 kali. Dapat diyakini bahwa Fransiskus lebih menyukai Injil Matius. Faktanya, anggaran dasar dengan bula (Regola bollata) sebagian besar meminjam kerangka dan isi kehidupan religius dari Injil Matius.
Misalnya: setelah calon diterima di kalangan saudara, permohonanunruk dihidupi terdiri dari praktek doa (Rb III,1-5), puasa (6-11), sedekah (dalam arti etimologis rahmat – 11-15). Namun di sini kita sudah menemukan diri kita dalam inti kotbah di bukit dalam injil Matius. Giacomo da Vitry yang disebutkan di atas, yang, selama perang salib, dapat bertemu secara pribadi dengan saudara Fransiskus (FF 2212), dalam bukunya historia occidentalis, berbicara tentang makanan rohani para saudara, akan membuktikan: “Mereka kemudian bekerja dengan tekun untuk memperbaharui hidup religius dalam diri mereka sendiri, kemiskinan dan kerendahan hati Gereja primitif, – mengambil kehausan dan semangat semangat dari air murni yang mengalir dari sumber Injil -, yang berkomitmen dengan segenap kekuatan mereka untuk melaksanakan tidak hanya perintah-perintah, tetapi juga juga nasihat-nasihat injili, sehingga meneladani kehidupan kerasulan selangkah demi selangkah…” (FF 2218).
Fransiskus meminta para saudara untuk tidak berpuas diri dengan hal-hal kecil, tetapi untuk mencapai tujuan yang tinggi. Dan bab-bab dalam Mat 5-8 akan diapresiasi secara luas oleh Poverello (misalnya dalam Petuah) untuk berbicara sangat sering kepada para saudara tentang kesempurnaan injili yang menjadi panggilan mereka: “karena itu jadilah kamu sempurna seperti Bapamu yang di surga sempurna” (Mat 5.48).
Keterangan:
Anggaran Dasar dengan bula adalah Peraturan hidup yang menjadi pedoman bagi para anggota yang telah disahkan secara resmi oleh pihak Gereja (Paus) dengan bulla (AngBul Anggaran Dasar dengan Bula)
Anggaran Dasar Tanpa Bula adalah Peraturan hidup yang telah disusun oleh Fransiskus dan Saudara-saudara mulai tahun 1209 dan disusun bersama dalam Kapitel tahun 1221, namun tidak mendapatkan pengesahan secara resmi oleh Paus. (AngTBul Anggaran Dasar tanpa Bula).
Bula adalah Satu bentuk pengesahan dari pimpinan Gereja yang sah -dalam hal ini adalah Paus- dengan menggunakan cap atau stempel sebagai simbol kepemimpinannya.
FF (Fonti Francescane) Sumber-sumber Fransiskan. Fonti Francescane adalah kumpulan tulisan-tulisan, biografi-biografi, kronik St. Fransiskus, St. Clara dan Ordo Fransiskan Sekuler. Istilah FF sudah diterima sebagai kutipan resmi secara umum.
Kapitel adalah Forum resmi kegiatan bertemu dan berkumpul bersama untuk berbagi tentang hidup, evaluasi dan pemrograman seturut pedoman dan bentuk hidup yang dijanjikan. Kapitel dilaksanakan mulai tingkat Jenderal (seluruh Ordo), Provinsi, Kustodi, dan lokal.
Ordo adalah Satu kelompok religius resmi dalam Gereja yang anggota-anggotanya menghidupi Anggaran Dasar dan Konstitusi yang juga telah disahkan oleh Gereja
Dari berbagai sumber.